Marketing mix adalah sekumpulan variabel pemasaran yang digunakan untuk meraih tujuan bisnis. Pada dasarnya, ada empat variabel yang ada di dalam marketing mix:
- Product – Apakah kualitas produk sesuai dengan kebutuhan target pasar?
- Price – Apakah harga produknya bisa dijangkau oleh calon pembeli?
- Place – Apakah pembeli bisa mengakses dan menemukan produknya dengan mudah?
- Promotion – Apakah produknya sudah dipromosikan dengan baik?
Itulah mengapa marketing mix terkenal juga sebagai 4P. Keempat variabel tersebut kerap dipertimbangkan marketer saat merancang sebuah rencana pemasaran.
Namun, seiring dengan perkembangan konsepnya, kini marketing mix tidak hanya dikenal sebagai 4P, tapi juga 7P. Dengan kata lain, jadi ada tujuh variabel di dalam marketing mix.
Tiga variabel barunya adalah physical evidence (bagaimana produknya dikemas), people (siapa yang membuat produknya), dan process (bagaimana produknya diproduksi).
Variabel Utama Dalam Marketing Mix
1. Product
Produk adalah apa saja yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan orang, bisa dalam bentuk jasa, barang, atau produk virtual. Di era digital ini produk tidak terbatas pada produk fisik atau jasa. Kita juga bisa menciptakan produk virtual seperti website, aplikasi, dan semacamnya.
Yang perlu diingat ketika menciptakan produk adalah kita harus memproduksi produk yang sesuai dengan permintaan (demand) dari pasar. Karena itulah kita perlu melakukan riset produk untuk menemukan apa yang dibutuhkan pasar dan solusi apa yang bisa kita tawarkan.
Untuk memudahkan kita melakukan riset pasar, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita jawab:
- Apa masalah yang dihadapi konsumen?
- Solusi (produk) apa yang bisa kita tawarkan?
- Bagaimana konsumen akan menggunakan produk kita?
- Apa keunikan dari produk yang kita tawarkan?
Banyak bisnis yang gagal di tengah jalan karena buruknya kualitas riset produk yang dilakukan di awal. Banyak pebisnis terjebak pada menciptakan produk yang hanya mengandalkan ide subjektif, tanpa riset.
Perlu kita ketahui, membuat produk yang tidak diinginkan konsumen adalah faktor kegagalan terbesar kebanyakan perusahaan rintisan (startup). Seperti yang dapat kita lihat pada infografik di atas, 36 persen perusahaan rintisan gagal karena menciptakan produk yang salah.
Jadi pastikan kita membuat produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen berdasarkan data-data yang kita temukan di lapangan. Bukan sekadar ide subjektif kita.
2. Price
Unsur berikutnya dalam marketing mix yaitu Price atau harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk menggunakan produk kita. Harga yang terlalu rendah bisa membahayakan keberlangsungan bisnis. Di sisi lain, harga yang terlalu tinggi juga akan menyurutkan minat pembeli.
kita perlu menemukan titik yang tepat di mana konsumen tidak merasa keberatan dan bisnis kita tetap bisa berjalan. Dalam ilmu ekonomi terdapat istilah Break Even Price, yaitu harga terkecil yang bisa dipasang pada produk agar bisnis tidak merugi.
Untuk mendapatkan nilai break even price ada rumus tersendiri, yaitu
(Total Fixed Cost/Production Volume)+Variable Cost Per Unit = Break Even Price
- Total Fixed Cost adalah biaya keseluruhan pembuatan produk. Termasuk di dalamnya ongkos material, ongkos tenaga, dan ongkos lain-lain (alat tulis kantor, marketing, dll)
- Production Volume adalah jumlah keseluruhan produk yang dibuat
- Variable Cost Per Unit adalah biaya pembuatan satu buah produk
Perlu diingat break even price belum mendatangkan keuntungan bagi bisnis. Itu adalah titik aman yang tidak merugikan bisnis kita. Jadi kita perlu menambahkan sekian rupiah lagi dari break even price untuk mendapatkan keuntungan.
3. Place
Place atau tempat adalah lokasi fisik tempat berjalannya bisnis atau kanal distribusi untuk mencapai target pasar. Sebuah bisnis memerlukan lokasi penjualan yang ideal untuk bisa menjangkau target pasar dengan mudah.
Unsur marketing mix yang satu ini mencakup kantor pusat, gudang, pabrik, toko fisik, kantor cabang, hingga toko cabang. Kita tidak harus menempatkan kantor pusat, pabrik, dan toko fisik dalam satu lokasi. Pilihlah lokasi yang ideal dengan mempertimbangkan fungsi dan biaya.
Kini place tidak terbatas hanya pada lokasi fisik. Kita pun perlu mempertimbangkan internet sebagai tempat berjualan. Tempat untuk menjual produk semakin beragam, dari media sosial, marketplace, hingga website toko online.
Setiap platform berjualan di internet punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya, marketplace memungkinkan kita untuk menjangkau konsumen lebih banyak. Namun, ada banyak regulasi yang harus kita patuhi dan pembagian keuntungan.
Berbeda dengan website toko online. Kita tidak terikat regulasi apa pun karena kita mengelola website toko online secara mandiri. Keuntungan pun semuanya masuk ke kantong kita. Memang kita harus melakukan semuanya secara mandiri, dari membuat produk hingga promosi. Namun, kitapunya kebebasan lebih dan tidak perlu berbagi keuntungan.
4. Promotion
Promotion atau promosi adalah segala upaya untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan produk. Bisa dibilang ini adalah salah satu elemen marketing mix yang paling penting.
Kita dapat melakukan promosi menggunakan berbagai macam media, dari website, media sosial, surat kabar, radio, televisi, digital ads, media online, video online, hingga podcast.
Di era digital ini, mau tidak mau, kita harus bisa menjangkau calon konsumen melalui ranah dunia maya. Baik itu melalui media sosial, trafik organik, digital ads, content marketing, ataupun video marketing.
Tentang SimHive
SimHive merupakan platform pameran virtual dengan fitur-fitur yang mendukung agar experience Anda di 3D world menjadi senyata mungkin. Dengan menggunakan SimHive, Anda tetap dapat melaksanakan sebuah pameran secara virtual dengan kondisi yang mirip dengan pameran yang diadakan secara offline. Penasaran? Yuk, cek paket yang disediakan SimHive pada List Paket yang tertera atau hubungi Admin SimHive sekarang.