Di masa pandemi ini, banyak event organizers (EO) yang semula fokus kepada pameran fisik, mulai beralih ke pameran virtual. Himbauan untuk tidak berkerumun atau berkumpul serta kewajiban untuk mentaati protokol kesehatan menjadi salah satu hal yang membuat pameran fisik susah untuk dilaksanakan. Setahun belakangan, pameran virtual mulai marak dilaksanakan oleh para pebisnis, event organizers, badan pendidikan (sekolah, perguruan tinggi), dan pihak lainnya untuk menggantikan pameran fisik sebagai sarana penggelaran acara.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pameran virtual merupakan salah satu solusi terbaik yang dapat kita gunakan saat ini. Dengan kecanggihan teknologi yang ada, kita tetap dapat bertatap muka dan bertukar informasi tanpa perlu takut dengan kondisi yang ada. Namun, meroketnya penggunaan dan pelaksanaan pameran virtual tidak lantas membuat solusi satu ini tidak memiliki celah. Baik pameran virtual maupun pameran fisik, memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan yang perlu disiapkan di masa peralihan dari pameran fisik menjadi pameran virtual ini. Oleh karena itu, di kesempatan kali mari kita bahas perbedaan antara pameran virtual dan pameran fisik.
Perbedaan Antara Pameran Virtual dan Pameran Fisik
1. Biaya Yang Dibutuhkan
a. Pameran Fisik
Untuk melaksanakan sebuah pameran fisik, organizer perlu biaya untuk menyewa venue, menyiapkan makanan atau minuman, dan mungkin perlengkapan yang lainnya. Tak menutup kemungkinan juga menambah personil untuk mengoperasikan beberapa hal. Bila di event tersebut organizer mengundang pembicara, mereka perlu menyiapkan biaya perjalanan dan juga penginapan bila diperlukan.
b. Pameran Virtual
Berbeda dengan pameran virtual. Dikarenakan kita berkumpul di sebuah ruang virtual atau berkumpul secara online, penyewaan venue ataupun konsumsi tidak diperlukan. Bila mengundang pembicara pun tidak diperlukan biaya untuk perjalanan ataupun penginapan. Hal ini bisa memangkas biaya yang diperlukan untuk melaksanakan sebuah event.
2. Kapasitas Jumlah Peserta, Waktu, dan Ruang
a. Pameran Fisik
Dikarenakan pameran fisik memerlukan venue sebagai tempat pelaksanaan, maka hal tersebut akan membatasi kapasitas jumlah peserta yang dapat mengikuti event tersebut. Bila ingin lebih banyak peserta, maka organizer perlu mengeluarkan biaya lebih untuk memperbesar tempat pelaksanaan event. Pameran fisik juga hanya dapat diikuti oleh masyarakat sekitar tempat acara saja. Bila kita berada di luar daerah tempat diadakannya event tersebut, mau tidak mau kita harus pergi ke tempat pelaksanaan untuk mengikutinya.
b. Pameran virtual
Pameran virtual tidak dibatasi oleh kapasitas peserta, waktu, dan ruang. Dengan pameran virtual, kita dapat memuat kapasitas peserta yang lebih banyak daripada pameran fisik. Jarak dan waktu pun bukan halangan untuk pameran virtual. Karena kita bertemu secara online, tidak peduli kita sedang berada di belahan bumi bagian mana, selama kita terhubung dengan internet maka kita dapat mengikuti sebuah pameran virtual. Dengan perbedaan waktu yang ada, sebuah pameran virtual juga dapat digelar selama 24/7 non-stop.
3. Engagement
a. Pameran fisik
Menarik perhatian dari para peserta yang hadir lebih mudah dilakukan ketika kita melaksanakan sebuah pameran fisik dikarenakan kita bertatap muka secara langsung dengan para peserta tersebut. Ketika ada sebuah sesi yang melibatkan pembicara, akan lebih mudah bagi kita membuat para peserta fokus kepada materi yang sedang dibicarakan. Para peserta juga akan lebih mudah berkenalan atau mengobrol dengan para peserta lain, saling menjalin relasi.
b. Pameran virtual
Kebalikannya, terkadang sulit sekali untuk mendapatkan perhatian atau membuat peserta dari suatu pameran virtual untuk fokus. Karena tidak sedang berada di ruangan (fisik) yang sama, maka kita tidak tahu hal-hal apa saja yang dapat mendistraksi perhatian peserta dari pameran virtual yang sedang berjalan. Para peserta juga lebih sulit untuk saling mengobrol satu dengan lainnya selama berjalannya event. Namun hal tersebut dapat kita minimalisir dengan menyediakan fitur seperti video call atau chat box untuk para peserta saling berkomunikasi.
4. Pengumpulan Data Acara
a. Pameran fisik
Pengumpulan data acara pada pameran fisik kerap kali dan bisa jadi sebagian besar dilakukan secara manual. Organizer perlu melakukan survei ketika akhir acara kepada pihak terkait untuk memperoleh data selama event berlangsung seperti jumlah peserta yang hadir, peserta yang mengunjungi booth yang ada, dan sebagainya. Dan setelah data tersebut telah terkumpul, kita masih perlu memasukkan data tersebut ke database secara manual. Membutuhkan effort yang lumayan besar untuk pengumpulan data acara pada pameran fisik.
b. Pameran Virtual
Dengan sistem platform pameran virtual, organizer dapat dengan mudah mendapatkan data-data yang mereka inginkan. Dengan pengumpulan data acara yang lebih fleksibel dan mudah, perencanaan untuk meningkatkan kualitas event pun dapat dilakukan dengan sesegera mungkin.
Itulah beberapa perbedaan dari pameran virtual dan pameran fisik. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang dapat kita catat dari masing-masing event. Namun bila mengingat kondisi saat ini, maka yang paling memungkinkan dari pilihan yang ada adalah menggunakan sarana pameran virtual. Selain lebih memangkas biaya, kita juga tidak perlu khawatir tentang protokol kesehatan serta persiapan untuk pelaksanaan pameran virtual pun lebih mudah.
Ingin mengadakan pameran virtual yang berkesan? SimHive hadir sebagai platform pameran virtual dengan fitur-fitur yang mendukung agar experience di 3D world menjadi senyata mungkin. Penasaran? Yuk, cek paket yang disediakan SimHive pada List Paket yang tertera atau hubungi Admin SimHive sekarang.