Pameran Virtual

Omicron Serta Masa Depan Pameran Virtual dan Event Offline

Saat kita mengira dunia sudah bebas dan terbuka, harapan kita menjadi pupus. Varian Omicron membuat industri event menebak-nebak strategi acara tatap muka untuk tahun 2022 ini. Pandemi telah memasuki tahun ketiga sejak 2019 lalu.

Jika diprediksi bagaimana virus akan berevolusi tidak mungkin dilakukan sekarang. Yang kita tahu adalah bahwa virus COVID-19 pasti akan berevolusi apa pun yang terjadi. Para ilmuwan di Afrika Selatan telah menentukan bahwa Omicron jauh lebih menular daripada varian Delta. Namun, mereka juga mengatakan bahwa penyakit yang ditimbulkan tidak terlalu serius seperti pada varian sebelumnya.

Diperkirakan hampir 80% populasi di negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah telah divaksinasi. Sedangkan hingga 60% populasi negara berpenghasilan menengah ke bawah telah divaksinasi. Namun, hanya 20% populasi negara berpenghasilan rendah yang telah divaksinasi. Ini menunjukkan beberapa harapan yang menjanjikan tentang diadakannya event secara offline. Tetapi harapan tersebut masih sekedar harapan saja.

Lalu, bagaimana masa depan event offline? Apakah akan tetap bisa diadakan?

1. COVID-19 Akan Menjadi Endemik

Menurut prediksi saat ini, bahwa COVID-19 akan selalu tetap ada. Namun seperti flu, virus ini hanya akan menjadi sesuatu yang biasa diderita seseorang. Sejauh ini, vaksinasi yang telah dilakukan tampaknya melindungi kita dan sekarang diperluas ke anak-anak mulai usia enam tahun. Tingkat kematian akibat virus ini juga menurun karena vaksinasi meningkat. Secara keseluruhan, ini tidak seseram seperti pada Maret 2020 lalu.

Namun hal ini bukan tidak berarti kita bisa lengah. Kita masih belum tahu banyak tentang virus ini dan hanya waktu yang akan membuktikannya. Peraturan pemakaian masker kemungkinan besar akan tetap ada. Bahkan setiap negara, perusahaan dan organisasi akan tetap memberlakukan vaksinasi sebagai persyaratan wajib.

Kesehatan masih menjadi prioritas utama hingga sekarang. Dunia virtual akan tetap ada dan kita mungkin harus mengadakan acara dengan cara hybrid. Pameran hybrid menawarkan kesempatan untuk menawarkan fasilitas fisik dan virtual. Meskipun menantang pada awalnya, tampaknya hal ini sudah biasa dan umum untuk dilakukan. Saat ini pun demi keselamatan dan kesehatan, orang-orang juga lebih condong ke pameran virtual dan pameran hybrid.

2. Pembatasan Perjalanan Akan Kembali Dilakukan

Pada tahun 2020 dan 2021 lalu, karena kasus COVID-19 yang melonjak sehingga tidak baik untuk berpergian. Penerbangan dilakukan dengan social distancing dan diisi setengah dari total penumpang saja.

Diperkirakan tahun 2022 akan menunjukkan prospek yang lebih baik namun tidak sepenuhnya seperti pada saat pra-pandemi. Hanya tiga negara yang saat ini mengizinkan turis datang tanpa batasan apa pun yaitu Kosta Rika, Meksiko dan Kolombia. Negara-negara lain masih memiliki beberapa pembatasan perjalanan sedangkan beberapa negara lainnya memiliki pembatasan perjalanan yang sangat ketat.

Perjalanan regional saat ini sudah banyak dilakukan tetapi kekhawatiran tetap ada untuk perjalanan internasional. Kebanyakan perjalanan dilakukan untuk tujuan rekreasi karena orang sudah jenuh di rumah secara terus menerus. Tetapi untuk bisnis sudah beradaptasi dengan baik dan cenderung tetap dilakukan secara online. Pelatihan online, rapat online, konferensi online dan acara online lainnya akan tetap berlanjut.

3. WFH (Work From Home) Akan Terus Berlanjut

Seperti pada tahun 2021, varian baru telah mengubah rencana untuk kembali bekerja. Polanya sama, tentu saja. Pekerjaan secara remote akan tetap ada. Sebagian besar karyawan berharap bahwa pekerjaan jarak jauh akan tetap ada atau dengan opsi hybrid, dengan beberapa hari di kantor dan beberapa hari di rumah.

Orang-orang telah menyadari bahwa pekerjaan mereka dapat dilakukan dari rumah. Sebagian dari mereka yang bekerja hybrid mengatakan bahwa mereka ingin format hybrid terus berlanjut.

Mengapa mereka ingin bekerja secara WFH? Berikut empat alasannya:

  • Mereka tidak termakan oleh waktu perjalanan yang penuh tekanan seperti suhu udara yang panas dan kemacetan.
  • Dengan bekerja di rumah, mereka bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Faktanya, kebanyakan orang-orang meninggalkan kota-kota tempat tinggal keluarga mereka untuk tinggal di kota tempat mereka bekerja.
  • Mereka telah menemukan fleksibilitas dalam bekerja.
  • Mereka dapat berfokus pada kesejahteraan dan perawatan diri mereka.

Masa depan pertemuan secara offline masih goyah. Apakah perusahaan ingin tetap berpegang pada pertemuan langsung atau ke dunia virtual dan sekarang sangat tergantung pada preferensi mereka sendiri. Tapi jangan langsung meninggalkan rapat online dan webinar. Kita hanya perlu menciptakan lingkungan virtual yang lebih menarik.

4. Semua Bisnis Akan Merestrukturisasi Strateginya

Pandemi telah mempengaruhi bisnis baik besar maupun kecil. Apalagi dengan Omicron yang sedang naik daun saat ini. Gangguan terjadi pada penjualan dan rantai pasok bisnis. Pengangguran berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Karyawan menuntut lebih banyak fleksibilitas. Pelanggan mengubah perilaku mereka. Bisnis harus menyusun strategi yang sesuai dengan keadaan ini. Mereka sekarang masih beradaptasi dengan COVID-19.

Virus bukan satu-satunya hal yang dapat berkembang dengan cepat. Bisnis juga harus berkembang dan beradaptasi dengan waktu. Tren yang hadir pada tahun 2021 tampaknya akan bertahan hingga tahun 2022. Hal ini termasuk perpindahan ke digitalisasi, kecerdasan buatan dan otomatisasi.

Semua bisnis telah menunjukkan kepada kita tidak ada yang tidak mungkin. Mulai dari motor show, property show, food show juga sudah sampai ke dunia virtual. Kita harus masuk sampai tahap ke metaverse.

Dengan penghematan biaya dan jangkauan yang lebih global melalui dunia virtual, mereka telah memanfaatkan sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

Kesimpulan

Dengan Omicron, beberapa pola untuk berbisnis dan mengadakan acara tampaknya akan berlanjut dalam waktu dekat. Namun, dua tahun terakhir memaksa kita untuk beradaptasi dengan keadaan. Terserah bagaimana cara kita bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan ini.

Salah satu adaptasi pada bidang bisnis yang akan terus berlanjut adalah penyelenggaraan pameran virtual. Hal tersebut mendorong para pelaku bisnis untuk mencari platform pameran virtual yang nyaman digunakan untuk target audiens mereka. Salah satu platform pameran virtual di Indonesia adalah SimHive. SimHive hadir dengan fitur-fitur yang mendukung agar experience di 3D world menjadi senyata mungkin. Penasaran? Yuk, cek paket yang disediakan SimHive pada List Paket yang tertera atau hubungi Admin SimHive sekarang.

Related posts
Pameran Virtual

Berinteraksi Dengan Visitor Pameran Virtual Lainnya Dalam Auditorium Melalui Auditorium Chat

Pameran Virtual

Mengenal Tentang Redeem Reward System Pada Pameran Virtual Simhive

Pameran Virtual

Menyelami Lebih Dalam Dunia Metaverse dan Virtual Exhibition

Pameran Virtual

Panduan Branding Acara yang Efektif untuk Membangun Identitas Acara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp Logo Hubungi Kami